Minggu, 13 November 2011

Ironi Mengejar Kekuasaan


Para menteri dan hulubalang kembali bersidang untuk memutuskan siapa yang akan dipilih menjadi raja. Ternyata mereka terbagi tiga kelompok. Ada yang mendukung Penasehat Raja, ada yang mendukung mendukung Patih Kerajaan, tetapi ada pula yang mengajukan calon alternatif. ''Saya juga bersedia dan sudah siap menjadi raja,'' kata salah seorang menteri.

Sabtu, 12 November 2011

Kampanye dan Propaganda



JANGAN pernah berharap kampanye politik akan berlangsung positif, bersih, dan sehat. Sebaliknya, jangan pula terlalu khawatir dengan adanya kampanye negatif, kampanye hitam, atau pun propaganda negatif. Kampanye positif (positive campaign), kampanye bersih, dan kampanye sehat, sulit terwujud karena setiap pasangan kandidat presiden/wapres, kandidat gubernur/wagub, kandidat walikota/wawali, kandidat bupati/wabup, dan kandidat kepala desa, pasti ingin tampil sempurna. (Foto: http://kanalpemilu.net/)

Presiden, Aib, dan Sanksi Sosial


Sebagai kepala negara, katanya, Presiden adalah simbol resmi negara Indonesia di dunia, sedangkan sebagai kepala pemerintahan, Presiden dibantu oleh menteri-menteri dalam kabinet, memegang kekuasaan eksekutif untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintahan sehari-hari. Sebagai Presiden dan simbol negara, siapa pun rakyat Indonesia, tidak boleh dan tidak sepantasnya membuka aib apalagi dengan maksud ingin 'menjatuhkan' Presiden.

Selasa, 08 November 2011

Area Politik



''Apa masalahnya kalau ulama dan profesor ingin menjadi gubernur?'' tanya sang kakek.

''Masalahnya, pilkada dan jabatan gubernur itu area politik, areanya para politisi, bukan areanya para ulama dan profesor,'' kata Musa Hitam.

"Musim Panen" di Sekolah



Para dewa dan dewi di Negeri Awan tiba-tiba sibuk membicarakan masalah pendidikan di Bumi Nusantara. Para dewa heran karena rakyat di Bumi Nusantara tak pernah berhenti mengeluh soal pendidikan.

Kamis, 03 November 2011

Kita Belum Merdeka, Kita Masih Terjajah


Indonesia memang sudah merdeka dan diakui kedaulatannya, tetapi dalam hubungan luar negeri, ternyata Indonesia masih terjajah. Kalau rakyat Indonesia mau jadi tentara, polisi, atau pegawai negeri sipil, biasanya harus ada uang pendaftaran, uang pelicin, uang terima kasih, dan uang lain-lain. Kenyataannya, pemerintah seperti tidak peduli kalau ada anak yang terpaksa tidak sekolah atau putus sekolah, karena orangtua mereka tak mampu membiayai.

Dulu Berwibawa, Aman, dan Damai


Ketika masih menjabat sebagai Raja, tidak ada orang atau pihak yang berani melakukan hal-hal yang bisa membuat dirinya malu apalagi marah. Kalau ada yang berani, mereka pasti 'dihabisi'. Ada yang ditembak, ada yang diculik, dan ada yang hilang entah kemana. Jangankan rakyat biasa, anggota parlemen pun 'dihabisi' kalau mencoba melawan atau mengeritik dirinya.