"TERLUKA". Patung gajah di Taman Bermain Bianglala, Lapangan Syekh Yusuf, yang lokasinya tepat di depan Kantor Bupati Gowa, tampak "terluka" di bagian telingan kiri. "Luka menganga" juga tampak di bagian rahang kanan. Foto ini diabadikan pada hari Ahad, 3 Mei 2015. (Foto: Asnawin)
------------
Gajah "Terluka" di Taman Bermain Bianglala Gowa
Taman bermain yang merupakan wahana bermain dengan beragam fasilitas permainan di dalamnya, seyogyanya dibuat untuk dinikmati oleh masyarakat umum, tetapi kadang-kadang masyarakat enggan berkunjung karena tidak bisa menikmati dengan baik fasilitas yang tersedia di dalamnya.
Begitulah yang terasa saat berkunjung ke Taman Bermain Bianglala, Lapangan Syekh Yusuf, Sungguminasa, Gowa, Ahad, 3 Mei 2015. Bayangan taman yang indah dan fasilitas bermain yang bagus, ternyata agak jauh dari kenyataan.
Memang banyak pohon pelidung di dalamnya, dan juga banyak fasilitas yang disediakan, antara lain patung gajah, patung jerapah, dan patung sapi, serta beberapa sarana bermain untuk anak-anak seperti yang biasa dijumpai di Taman kanak-kanak.
Sayangnya, pohon pelindung, rumput yang hijau, serta berbagai sarana bermain di dalamnya, tidak terawat dengan baik. Rumput-rumputnya tumbuh begitu saja tanpa dirawat, sehingg terkesan seperti ilalang yang tumbuh liar.
Sarana bermain untuk anak-anak juga tidak ada lagi yang utuh atau sempurna. Patung gajahnya berlubang di bagian telingan kiri dan rahang sebelah kanan, sehingga tampak seperti gajah terluka. Patung jerapahnya juga tidak terawat dan ekornya sudah patah.
Patung sapi yang ada di taman tersebut bahkan sudah tidak berbentuk, karena bagian perut dan punggung sudh hilang. yang tersisa henya keempat kakinya dan kepala yang terkulai.
Di sekitar pintu gerbang Taman Bermain Bianglala, terlihat tumpukan sampah dengan aroma busuknya yang khas. Itu terjadi karena di sekitar taman banyak gerobak jualan makanan dan minuman, mulai dari makanan dan minuman ringan, sampai makanan berat seperti nasi campur dan bakso.
Sama sekali tidak terlihat adanya petugas kebersihan di taman tersebut. Maka sampah pun berserakan dimana-mana.
Melihat dan merasakan langsung kondisi tersebut, maka saya dapat menyimpulkan bahwa Taman Bermain Bianglala, memang sengaja ditelantarkan oleh sedikitnya tiga instansi terkait, yaitu Dinas Pariwisata, Dinas Kebersihan, serta dinas Pertamanan.
Jika ketiga Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) tersebut memang punya perhatian dan kepedulian, maka Taman Bermain Bianglala, di areal Lapangan Syekh Yusuf, Sungguminasa, Gowa, pasti akan indah, bersih, rapi, dan banyak pengunjungnya. (asnawin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar