Selasa, 27 September 2011

Politik itu Cair


Politik politik itu cair. Tidak beku. Dia bisa mengalir kemana saja. 'Di politik, hari ini kita mungkin berteman, tetapi besok mungkin saja kita akan bermusuhan. Atau sebaliknya, hari ini kita bermusuhan, tetapi besok berteman. Tergantung kepentingan.

-------------------------

Politik itu Cair

Oleh: Asnawin

Celebes news atau berita Sulawesi Selatan yang paling hangat dibicarakan akhir-akhir ini adalah Pilkada (pemilihan kepala daerah) atau Pilgub (pemilihan gubernur) Sulsel yang akan dilaksanakan tahun 2007 ini.

Perbincangan tentang Pilgub Celebes, eh maksudnya Pilgub Sulsel, bukan cuma di warung kopi dan di kampus-kampus, melainkan juga di kantor-kantor, di berbagai organisasi, hingga di kalangan ibu-ibu. Baik ketika menunggu penjual sayur dan penjual ikan di pagi hari, maupun saat menunggu para suami pulang kantor pada sore hari. Kalau tidak percaya, silakan tanya istri masing-masing.

Hangatnya perbincangan itu karena yang akan bersaing untuk menjadi Gubernur Celebes, eh salah lagi, maksudnya Gubernur Sulsel periode 2007-2012, adalah Amin Syam yang tak lain Gubernur Sulsel, dan Syahrul Yasin Limpo yang nota bene adalah Wagub Sulsel.

Selain itu, Amin Syam sudah menetapkan Prof Dr Mansyur Ramly sebagai calon wakilnya, sedangkan Syahrul belum jelas siapa calon wakilnya.

''Amin Syam tawwa berpasanganki dengan profesor,'' kata seorang ibu dengan logat Makassar saat ngerumpi.

''Iyo tawwa. Heba'na. Mustina Pak Syahrul juga natetapkanmi pasanganna,'' timpal rekannya sesama ibu-ibu.

''Edede, sanging bicara politik mami. Janganmaki terlalu banyak bicara politik, tidak dapattongjaki apa-apa, apalagi kalau selesai pemilihan,'' ujar seorang ibu yang sudah berusia sekitar 50-an.

Sebelum resmi menjadi cawagub, nama Mansyur Ramly memang sudah 'berkibar'. Ketika semakin jelas gejala bahwa Amin Syam bakal berpasangan dengan mantan Rektor Universitas Muslim Indonesia (UMI) itu, reaksi dari kader Partai Golkar pun bermunculan.

Sekretaris Umum DPD I Partai Golkar Sulsel yang juga Ketua DPRD Sulsel, Agus Arifin Nu'mang cs mengharapkan Amin Syam berpasangan dengan kader Golkar. Ia bersama kelompoknya menilai Mansyur Ramly terlalu enak menjadi cawagub Golkar tanpa pernah berkeringat di partai berlambang pohon beringin itu.

Tidak berhenti sampai di situ, Agus kemudian mengeritik Amin Syam selaku Gubernur Sulsel yang jarang masuk kantor. Setelah itu, ia bertemu dengan Syahrul secara terbuka dan menjadi berita hangat. Kini Agus disebut-sebut sebagai cawagub kuat Syahrul Yasin Limpo.

Memang ada yang mengingatkan Agus agar 'kembali ke jalan lurus', tetapi peringatan itu tidak tegas. Malah sepertinya diucapkan dengan nada guyon.

Sebelum ada kedekatan secara terbuka (sebagai cawagub) dengan Agus, Syahrul yang diusung PAN, PDK, dan PDIP, disebut-sebut bakal berpasangan dengan Azis Kahar Muzakkar (anggota DPD RI), tetapi keduanya kini semakin sulit disatukan, apalagi sudah ada penolakan dari kubu Azis.

Maka pembicaraan kini beralih kepada peluang pasangan Amin Syam-Mansur Ramly, dan siapa gerangan pasangan Syahrul.

Ketika ada yang mengkhawatirkan bahwa Agus Arifin Nu'mang bakal kena sanksi dari partainya karena melakukan manuver dan tidak menghormati keputusan partai, seorang politisi langsung mengatakan bahwa bisa saja itu merupakan skenario Golkar.

Politisi lain mengatakan politik itu cair. Tidak beku. Dia bisa mengalir kemana saja.

''Di politik, hari ini kita mungkin berteman, tetapi besok mungkin saja kita akan bermusuhan. Atau sebaliknya, hari ini kita bermusuhan, tetapi besok berteman. Tergantung kepentingan,'' ujarnya.

Dia mengatakan, idealnya Amin Syam berpasangan dengan kader Golkar, tetapi mungkin karena ada kepentingan lain atau pertimbangan tertentu, maka Amin lebih memilih berpasangan dengan Mansyur Ramly yang bukan kader Golkar.

''Syahrul juga begitu. Kemarin sudah santer disebut akan berpasangan dengan Azis, tetapi perkembangan dan kenyataan mengatakan lain. Kini Syahrul dekat dengan Agus. Bisa saja keduanya akan berpasangan, tetapi masih terbuka kemungkinan Syahrul berpasangan dengan orang lain, karena di politik, semua bisa terjadi, karena politik itu cair,'' katanya. ***

Makassar, 15 April 2007

Keterangan:
- Artikel bergaya esai ini dimuat di harian Pedoman Rakyat, Makassar, Senin, 16 April 2007
- Isi artikel ini diilhami obrolan penulis dengan almarhum Azikin Toputiri yang saat itu menjabat anggota DPRD Sulsel dari Partai Amanat Nasional (PAN).

[Terima kasih atas kunjungan dan komentar Anda]

Tidak ada komentar: